Despite his family’s baffling generations-old ban on music, Miguel dreams of becoming an accomplished musician like his idol, Ernesto de la Cruz. Desperate to prove his talent, Miguel finds himself in the stunning and colorful Land of the Dead following a mysterious chain of events. Along the way, he meets charming trickster Hector, and together, they set off on an extraordinary journey to unlock the real story behind Miguel’s family history.
Coco: Petualangan Musik Melintasi Dunia Orang Mati!
Siapkan hatimu untuk terhanyut dalam Coco, sebuah film fantasi animasi-komputer 3D yang memukau dari Pixar Animation Studios! Dirilis pada 22 November 2017 di Amerika Serikat (dan 24 November di Indonesia), film ini disutradarai oleh Lee Unkrich dan Adrian Molina. Ide orisinal berasal dari Lee Unkrich, sementara Adrian Molina yang menulis skenarionya. ‘Coco’ diperkuat oleh pengisi suara bertalenta seperti Anthony Gonzalez, Gael García Bernal, Benjamin Bratt, Renée Victor, dan Ana Ofelia Murguía.
Alur Cerita: Melodi Terlarang dan Rahasia Leluhur
Di kota Santa Cecilia, Meksiko, dulunya ada seorang wanita muda bernama Imelda yang menikah dengan seorang musisi. Namun, pria itu meninggalkannya dan putri mereka, Coco, demi mengejar karier musik. Tak pernah kembali, Imelda pun melarang musik di seluruh keluarganya dan memulai bisnis pembuatan sepatu.
Puluhan tahun kemudian, cicit Imelda, Miguel, tinggal di rumah keluarga itu bersama orang tua dan kerabatnya, termasuk Coco yang sudah tua dan sakit-sakitan. Meskipun musik dilarang keras, Miguel diam-diam sangat menyukainya. Ia belajar bermain gitar secara otodidak dengan menonton video idolanya, mendiang musisi legendaris Ernesto de la Cruz.
Pada Hari Orang Mati (Día de Muertos), Miguel tanpa sengaja menabrak ofrenda (sesajen) keluarga dan memecahkan bingkai foto yang berisi Imelda dan Coco bayi. Ia menemukan bagian tersembunyi dari foto itu, memperlihatkan kakek buyutnya (yang kepalanya terkoyak dari foto) memegang gitar terkenal milik Ernesto de la Cruz. Yakin ini membuktikan bahwa Ernesto adalah kerabatnya, Miguel dengan gembira memberi tahu keluarganya tentang aspirasi musiknya. Sebagai respons, nenek Miguel yang konservatif menghancurkan gitarnya.
Dalam keputusasaan, Miguel menyelinap ke makam Ernesto dan mengambil gitarnya untuk digunakan dalam kompetisi bakat lokal. Begitu ia memetik gitarnya, hal ajaib terjadi: Miguel menjadi tidak terlihat oleh semua orang yang hidup! Namun, ia dapat berinteraksi dengan kerabatnya yang sudah meninggal, yang datang dari Negeri Orang Mati untuk merayakan hari raya. Setelah membawanya kembali, mereka menyadari bahwa Imelda tidak dapat mengunjungi mereka di dunia hidup karena Miguel telah menghapus fotonya dari ofrenda. Miguel juga mengetahui bahwa ia telah dikutuk karena mencuri dari orang mati: ia harus menerima berkat dari anggota keluarganya yang sudah meninggal untuk kembali ke dunia hidup sebelum matahari terbit, atau ia akan terjebak di Negeri Orang Mati selamanya. Imelda menawarkan berkatnya dengan syarat Miguel meninggalkan musik, tetapi Miguel menolak dan mencari berkat Ernesto sebagai gantinya.
Miguel bertemu dengan Héctor, sesosok kerangka yang tidak beruntung dan dulunya pernah tampil bersama Ernesto. Héctor menawarkan untuk membawa Miguel kepada Ernesto dengan imbalan Miguel meletakkan fotonya di ofrenda agar ia dapat mengunjungi putrinya sebelum terlupakan, yang akan menyebabkan Héctor menghilang dari keberadaan. Héctor membantu Miguel tampil dalam kompetisi bakat untuk memenangkan tiket masuk ke rumah besar Ernesto, tetapi Miguel kabur setelah ditemukan oleh keluarganya.
Miguel berhasil menyelinap ke rumah besar Ernesto dan disambut oleh Ernesto yang terkejut. Namun, Héctor muncul dan menuduh Ernesto mencuri lagu-lagu miliknya. Saat keduanya berdebat, Miguel perlahan-lahan mengungkap kebenaran yang mengerikan: Ernesto dan Héctor dulunya adalah duo musisi yang hampir terkenal, sampai Héctor merindukan kampung halaman dan mencoba pergi. Karena tidak mampu menulis lagu sendiri, Ernesto meracuni Héctor dan mencuri gitar serta semua lagunya untuk dijadikan miliknya. Untuk melindungi warisannya, Ernesto menyita foto Héctor dan memerintahkan Miguel dan Héctor untuk dilemparkan ke dalam lubang cenote. Di sanalah Miguel menyadari kenyataan pahit: Héctor adalah kakek buyutnya yang sebenarnya, dan Coco adalah putri dari Héctor.
Setelah diselamatkan oleh keluarganya, Miguel mengungkapkan kebenaran tentang kematian Héctor, dan Imelda serta Héctor akhirnya berdamai. Keluarga itu menyusup ke konser Ernesto untuk mengambil foto Héctor. Kejahatan Ernesto terbongkar ke publik, yang dengan cepat menyerangnya, dan ia tertimpa lonceng raksasa yang jatuh (mencerminkan nasibnya di dunia nyata). Sayangnya, foto Héctor hilang dalam kekacauan itu. Saat matahari terbit, Imelda dan Héctor yang sudah tidak bernyawa memberkati Miguel dan mengembalikannya ke dunia nyata.
Di rumah, Miguel meminta maaf kepada keluarganya karena telah melarikan diri dan memainkan lagu “Remember Me” pada gitar Héctor, yang membuat Coco ikut bernyanyi bersamanya. Ia mengungkapkan bahwa ia menyimpan sobekan foto dengan wajah Héctor, lalu menceritakan kisah-kisah tentang ayahnya kepada keluarganya, yang melestarikan kenangan Héctor dan keberadaannya di Negeri Orang Mati. Miguel akhirnya berdamai dengan keluarganya, dan larangan musik pun dicabut.
Setahun kemudian, Miguel dengan bangga menunjukkan adik perempuannya, Socorro, kepada ofrenda keluarga, yang kini memajang foto-foto Héctor dan Coco yang baru saja meninggal. Surat-surat Coco yang terkumpul dari Héctor membuktikan bahwa Ernesto mencuri lagu-lagunya, menyebabkan aib bagi Ernesto dan pengakuan yang sah bagi Héctor. Di Negeri Orang Mati, Héctor bergabung dengan Imelda, Coco, dan seluruh keluarga mereka untuk mengunjungi dunia orang hidup. Miguel menyanyikan lagu yang menyentuh hati untuk kerabatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, merayakan ikatan abadi yang melampaui kematian.