Sinopsis Mencuri Raden Saleh, Kisah Sekelompok Anak Muda Mengambil Lukisan Karya Sang Maestro
Film Mencuri Raden Saleh karya sutradara Angga Dwimas Sasongko adalah salah satu film aksi Indonesia yang berhasil memadukan unsur intrik dan seni. Mencuri Raden Saleh menjadi salah satu film yang paling ditunggu oleh penonton Indonesia. Film ini juga berdurasi 2 jam 34 menit, menawarkan alur cerita yang menarik dan melibatkan deretan bintang ternama termasuk Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Aghniny Haque, Ari Irham, dan Umay Shahab. Para bintang muda Indonesia ini dikenal memiliki basis penggemar yang luas. Mereka adalah talenta berbakat yang telah berhasil membawakan berbagai karakter dalam sejumlah film populer tanah air. Berikut sinopsis mencuri raden saleh yang sudah kami rangkum dibawah ini.
Cerita ini mengisahkan sekelompok anak muda yang merencanakan pencurian lukisan karya maestro Raden Saleh yang sangat berharga berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan tersebut tersimpan di Istana Negara dan menjadi simbol penting dalam sejarah Indonesia. Dengan gaya ala heist movie, film ini memperkenalkan para tokoh dengan berbagai keahlian unik yang bergabung untuk melaksanakan aksi pencurian besar ini. Selain ketegangan yang terbangun dari rencana kriminal mereka, film ini juga menyuguhkan tema persahabatan, pengkhianatan, dan perjuangan hidup.
Sinopsis Mencuri Raden Saleh
Perkenalan dan Para Karakter
Cerita dimulai dengan memperkenalkan karakter utama Piko (diperankan oleh Iqbaal Ramadhan) seorang mahasiswa seni rupa berbakat yang mencari nafkah dengan membuat replika lukisan terkenal. Meskipun memiliki keahlian melukis yang luar biasa, Piko hidup dalam kesulitan keuangan. Ayahnya berada di penjara karena tuduhan korupsi yang sebenarnya tidak pernah dia lakukan. Piko menyimpan dendam terhadap sistem yang membuat keluarganya hancur.
Piko kemudian terlibat dalam rencana pencurian setelah didatangi oleh Permadi (Tyo Pakusadewo) seorang pria berpengaruh memanfaatkan situasi sulit Piko. Permadi menawarkan uang dalam jumlah besar dengan syarat Piko dan teman-temannya harus mencuri lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Awalnya Piko ragu, tetapi karena kebutuhan mendesak dan keinginan untuk membebaskan ayahnya,dia setuju.
Untuk menjalankan misi ini, Piko mengumpulkan tim yang terdiri dari teman-temannya, masing-masing dengan keahlian khusus:
- Ucup (Angga Yunanda) dia adalah seorang ahli teknologi dan peretas yang cerdas.
- Sarah (Aghniny Haque) dia adalah atlet bela diri yang tangguh, berperan sebagai pengalih perhatian.
- Gofar (Umay Shahab) dia adalah seorang montir handal yang mahir mengemudi kendaraan dengan kecepatan tinggi.
- Tuktuk (Ari Irham) sebagai ahli melarikan diri yang lihai di jalanan.
- Fella (Rachel Amanda) dia adalah wanita cerdas yang pandai menyusun strategi dan menyamar.
Perencanaan Pencurian
Setelah tim terbentuk, mereka mulai merencanakan pencurian dengan detail. Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro berada di Istana Negara tempat yang memiliki pengamanan ketat. Tim harus menyusun strategi untuk mengatasi sistem keamanan canggih, penjagaan ketat, dan risiko besar lainnya.
Adapun rencana mereka mencakup beberapa tahap seperti Ucup meretas sistem keamanan Istana untuk mempelajari rute, jadwal penjaga, dan lokasi penyimpanan lukisan. Tim juga melakukan simulasi pencurian di gudang kosong, mencocokkan skenario dengan situasi yang akan mereka hadapi. Disamping itu mereka juga mempersiapkan alat-alat seperti peralatan pendakian, bom asap, dan kendaraan pelarian.
Selama persiapan ini, konflik mulai muncul di antara anggota tim terutama ketika rahasia pribadi mereka terungkap. Piko yang menjadi pemimpin harus memastikan semua anggota tetap fokus pada tujuan.
Eksekusi Pencurian
Hari besar tiba dan tim memulai aksinya dengan penuh ketegangan. Rencana mereka adalah masuk melalui jalur alternatif menggunakan kemampuan Sarah untuk mengalihkan perhatian penjaga, sementara Piko dan Ucup membuka akses ke ruang penyimpanan.
Namun ketika mereka berhasil mendekati lukisan, situasi menjadi semakin rumit. Sistem keamanan yang mereka prediksi ternyata jauh lebih canggih, memaksa mereka untuk berpikir cepat. Pada saat yang sama, konflik internal meledak ketika Sarah dan Fella menemukan bahwa Piko memiliki motif pribadi dalam pencurian ini yaitu untuk membalas dendam pada Permadi.
Dalam situasi genting Piko berhasil meyakinkan tim untuk melanjutkan misi. Mereka akhirnya berhasil mengambil lukisan tersebut tetapi perjalanan mereka belum selesai. Saat melarikan diri, mereka dihadang oleh penjaga Istana dan harus terlibat dalam kejar-kejaran berbahaya di jalanan Jakarta.
Pengkhianatan dan Kebenaran
Setelah berhasil keluar dari Istana, tim mulai merasakan ketegangan yang meningkat. Mereka menyadari bahwa Permadi memiliki agenda tersembunyi. Piko mengungkap bahwa Permadi adalah bagian dari jaringan mafia yang ingin menjual lukisan tersebut ke kolektor gelap internasional. Hal ini membuat tim merasa dilema karena mereka tidak ingin menjadi bagian dari kejahatan yang lebih besar.
Pengkhianatan terjadi ketika salah satu anggota tim yang merasa tergoda oleh imbalan besar mencoba membawa lukisan itu sendiri. Namun berkat kecerdikan Ucup dan Fella, mereka berhasil menggagalkan rencana tersebut dan memutuskan untuk menghadapi Permadi secara langsung.
Piko dan tim akhirnya memutuskan untuk tidak menyerahkan lukisan itu kepada Permadi. Sebaliknya mereka mengatur strategi untuk mengembalikan lukisan tersebut ke Istana tanpa diketahui pihak berwenang. Dengan bantuan jaringan rahasia yang dimiliki oleh Fella, mereka berhasil menyusup kembali ke Istana dan meletakkan lukisan tersebut di tempat asalnya.
Permadi yang merasa dikhianati, mencoba memburu Piko dan tim. Dalam konfrontasi terakhir, Piko dengan berani menghadapi Permadi dan mengungkap semua bukti kejahatannya kepada polisi. Permadi akhirnya ditangkap sementara Piko dan timnya berhasil membersihkan nama mereka.
Cerita berakhir dengan adegan Piko mengunjungi ayahnya di penjara. Meskipun ayahnya belum bebas, Piko merasa lega karena telah menebus kesalahannya. Tim yang awalnya hanya berkumpul untuk misi pencurian, kini menjadi keluarga yang saling mendukung. Mereka belajar bahwa kerja sama, keberanian, dan kejujuran adalah kunci untuk menghadapi segala rintangan.
Pesan
Film Mencuri Raden Saleh menyampaikan beberapa pesan penting yaitu menghadapi tantangan besar, keberanian dan kerja sama adalah kunci keberhasilan. Meskipun tergoda oleh imbalan besar, para tokoh akhirnya memilih jalan yang benar. Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro bukan hanya karya seni, tetapi simbol penting dalam sejarah bangsa yang harus dijaga.
Kesimpulan Dari Sinopsis Mencuri Raden Saleh
Film Mencuri Raden Saleh adalah bahwa meskipun ambisi dan keinginan untuk mencapai tujuan besar dapat menggoda seseorang untuk mengambil jalan pintas, nilai kejujuran, persahabatan, dan kesetiaan tetap menjadi fondasi utama dalam kehidupan. Para karakter belajar bahwa kerja sama dan integritas lebih penting daripada keuntungan pribadi. Dengan memadukan aksi seru dan nilai sejarah, film ini juga mengingatkan pentingnya menjaga warisan budaya dan seni sebagai bagian dari identitas bangsa.