4 mins read

Review Film Toba Dreams: Kisah Anak Sulung Merantau Karena Konflik Dengan Ayahnya

Poster film Toba Dreams. Doc. Btk

Toba Dreams adalah sebuah film indonesia salah satu film yang berhasil masuk nominasi untuk kategori Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2015. Film ini pertama kali dirilis pada April 2015. Ditulis dari novel berjudul sama, film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Matias Muchus, Jajang C. Noer, Ramon Tungka, dan Boris Bokir.

Cerita dalam film ini menggambarkan kehidupan yang sarat akan budaya Batak, dinamika keluarga berlatar belakang militer, serta hubungan antar anggota keluarga. Vino G. Bastian memerankan tokoh utama sebagai Ronggur seorang mahasiswa berdarah Batak yang drop-out dari kampus dan menjalani hidup tanpa arah, serta dibesarkan di lingkungan keluarga militer.

Karakter yang diperankan oleh Vino G. Bastian dalam film ini memiliki kemiripan dengan peran-peran sebelumnya, di mana dia kembali memerankan sosok pria berjiwa rock n’ roll dengan latar kehidupan yang penuh drama. Namun kali ini karakternya diberi sentuhan logat Batak, meskipun Vino sendiri bukan berasal dari keturunan Batak.

Alur Film

Kisah dimulai dengan pensiunnya Sersan Tebe seorang prajurit TNI yang disiplin dan keras. Setelah pensiun, dia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Toba, Sumatera Utara. Tebe memiliki mimpi sederhana yaitu hidup tenang di desa dengan keluarganya. Namun keputusan ini tidak diterima dengan baik oleh istrinya Halomoan dan anak-anaknya.

Keluarga mereka yang telah terbiasa hidup di kota besar Jakarta sulit membayangkan tinggal di desa terpencil tanpa fasilitas modern. Konflik internal mulai muncul terutama antara Tebe dan anak sulungnya yang bernama Ronggur.

Ronggur adalah pemuda yang keras kepala dan sulit diatur. Dia sering memberontak terhadap aturan-aturan ketat yang diterapkan oleh Tebe. Ronggur memiliki ambisi untuk hidup bebas dan menolak cara hidup tradisional yang ingin diterapkan ayahnya. Ketegangan antara ayah dan anak ini menjadi salah satu fokus utama cerita. Di tengah konflik keluarga, Ronggur bertemu dengan gadis cantik bernama Seruni. Mereka saling jatuh cinta tetapi hubungan mereka tidak berjalan mulus. Seruni berasal dari keluarga berada yang memandang rendah latar belakang Ronggur. Perbedaan status sosial ini menjadi penghalang besar bagi cinta mereka.

Ketidakpuasan Ronggur terhadap kehidupannya membuatnya mencari jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Dia terlibat dalam dunia kejahatan termasuk perdagangan narkoba. Pilihannya ini tidak hanya menghancurkan dirinya sendiri tetapi juga membawa dampak buruk bagi keluarganya. Tebe meskipun kecewa, tetap berusaha menyelamatkan Ronggur dari kehancuran. Namun sikap kerasnya sering kali memperburuk keadaan. Ronggur merasa bahwa ayahnya tidak pernah memahami apa yang dia inginkan dalam hidup.

Sementara itu hubungan Ronggur dan Seruni semakin rumit. Seruni yang mencintai Ronggur dengan tulus mencoba membantunya keluar dari dunia gelap. Namun dia juga dihadapkan pada tekanan dari keluarganya yang menginginkan dia menjauhi Ronggur. Seruni menunjukkan pengorbanan dan kesetiaannya kepada Ronggur meskipun hal itu membuatnya harus melawan kehendak orang tuanya. Di sisi lain, Ronggur mulai menyadari kesalahannya dan berjuang untuk memperbaiki hidup demi Seruni dan keluarganya.

Konflik mencapai puncaknya ketika Ronggur terlibat dalam masalah besar akibat aktivitas kriminalnya. Polisi mulai mengejar Ronggur dan keluarganya menjadi sasaran cibiran masyarakat. Tebe harus menghadapi kenyataan pahit bahwa anaknya menjadi sumber masalah bagi keluarga. Namun momen ini juga menjadi titik balik bagi Ronggur. Dengan bantuan Seruni dan dukungan keluarganya, dia mulai menyadari pentingnya perubahan. Ronggur berusaha keluar dari dunia kriminal dan menata kembali hidupnya.

Film ini diakhiri dengan momen emosional ketika Tebe dan Ronggur akhirnya berdamai. Tebe yang selama ini terlihat keras, menunjukkan sisi lembutnya sebagai seorang ayah. Ia menerima Ronggur apa adanya dan memberikan kesempatan kedua untuk anaknya. Ronggur pun berhasil meyakinkan Seruni untuk tetap bersamanya dan mereka memulai hidup baru dengan penuh harapan. Meski perjalanan mereka tidak mudah, kisah ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya keluarga, cinta, dan pengampunan.

Makna Film

Toba Dreams bukan hanya sebuah drama keluarga biasa. Film ini menyoroti nilai-nilai budaya Batak seperti kebersamaan, kerja keras, dan penghormatan kepada orang tua. Di sisi lain, film ini juga mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi dalam keluarga serta bagaimana cinta dan pengorbanan dapat menyatukan kembali yang terpisah. Dengan alur cerita yang kaya emosi dan konflik, Film Toba Dreams ini mengajak penonton merenungkan makna kehidupan, keluarga, dan mimpi yang kita perjuangkan.

Kesimpulan

Film Toba Dreams adalah kisah tentang perjuangan cinta, keluarga, dan identitas yang penuh makna. Pesannya mengajak penonton untuk menghargai akar tradisi, memegang teguh nilai-nilai moral, dan tetap bersatu sebagai keluarga meski menghadapi konflik dan perbedaan pandangan.